Q : Skills atau modal utama apa yang harus dimiliki dalam diri agar bisa menjadi public speaker yang baik ?

Cakra Manuaba :

Menurut saya ada 3 keterampilan yang harus dimiliki oleh public speaker, sehingga tak perlu cemas ketika diminta untuk berbicara di depan umum nah diantaranya

  • Kualitas intelektual

Penyampaian materi dengan baik dan benar adalah hal mendasar yang harus dimiliki oleh seorang public speaker agar khalayak mampu mengerti dan memahami apa yang disajikan.

  • Kekuatan vokal yang memikat

Suara merupakan alat utama dalam berbicara, maka ia sangat berperan penting untuk menarik perhatian khalayak. Dengan vokal dan intonasi yang pas,  peserta dapat mengetahui intensitas pentingnya materi yang disampaikan. Kekuatan vokal mencakup ritme, volume suara, intonasi dan artikulasi.

  • Penguasaan panggung yang memadai

Agar suasana tidak membosankan ketika berbicara di depan umum, maka pertimbangkan bahasa tubuh. Gerakan tangan, cara berdiri, berpindah atau berjalan, dan ekspresi wajah harus sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Sesekali memberikan sentuhan humor dan tetap menjaga kontak mata dengan khalayak

Agung Mia :

Skill utama yang harus dimiliki adalah keberanian. Public speaking itu bukan satu kemampuan yang bisa didapat dengan menonton orang lain, membaca-baca, dan memahami saja. Tapi, hal yang paling penting adalah berani untuk coba berbicara di depan umum, berani salah, berani dikoreksi, berani coba lagi, dan seterusnya. Setelah berani coba sekali, lama-lama pasti ketagihan ingin coba lagi dan lagi. Kuncinya, lawan rasa takut diri sendiri dan berani mencoba.

Clara Listya :

Menurut saya yang paling penting adalah keberanian dan kemauan untuk belajar. Karena tanpa itu semua kita tidak akan sungguh-sunggu dalam belajar. Lalu yang paling penting adalah kesadaran bahwa public speaking itu sangat penting untuk kehidupan kita sehari-hari. Misalnya dalam aspek pendidikan atau ketika kita ingin berkenalan dengan orang baru, public speaking itu menjadi sangat penting

Q : Apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan public speaking ? (Misalnya menjadi narasumber dalam suatu acara/kegiatan tertentu)?

Cakra Manuaba :

Hal-hal yang saya perispakan yaitu berkomunikasi dengan pihak penyelengara diantaranya menggali informasi tentang audiens dan rencana kegiatan presentasinya, menetapkan tujuan presentasi, selanjutnya saya menyusun dan menyiapkan materi presentasi dengan baik sesuao dengan tema yang diberikan, kemuadian membuat desain slide presentasi yang menarik tidak lupa menyiapkan peralatan presentasi dan yang selalu saya lakukan adalah latihan presentasi unruk tampil prima saat memberikan materi.

Agung Mia :

Yang paling utama harus disiapkan ada 2: pemahaman materi dan pemahaman tentang audience. Pemahaman materi penting untuk menyesuaikan dengan tema dan tujuan acara. Usahakan materi yang kita bawakan berkaitan dengan tema dan sesuai dengan tujuan penyelenggaraan acara tersebut. Poin kedua adalah pemahaman audience. Ini penting juga nih, karena akan berkaitan dengan cara penyampaian kita. Misalnya, ketika saya diundang untuk menjadi pembicara program pemerintah tentu penyampaiannya beda dengan acara seminar yang casual untuk mahasiswa atau pelajar SMA.

Clara Listya :

Sebagai narasumber, kita tidak boleh memberikan informasi yang salah. Lalu kita harus bisa memberikan pengaruh-pengaruh positif kepada banyak orang dengan cara berkontribusi kecil namun bermakna. Tidak perlu sesuatu yang besar kok. Misalnya kamu rajin mengampanyekan stop penggunaan plastik, lama kelamaan orang pasti akan mengikuti kamu. Begitupula saat menjadi public speaker, pengalaman-pengalaman positif lah yang harus diberikan.

Q : Coba sharing pengalaman kalian yang berkesan yang membuat kalian akhirnya belajar menjadi public speaker yang baik sehingga bisa ngomong cas cis cus di depan kamera?

Cakra Manuaba :

Pengalaman Berkesan ketika melihat PDKTan saya jadi presenter di salah satu satsiun TV di Bali, modus coba-coba ikut lomba dan diajarin oleh dia yang sekarang jadi prsenter Astungkara jadi istri saya sekarang yang membuat saya terjun ke dunia presenter. Kalau cas cis cus di kamera itu berawal dari main FTV di TVRI nah dari situ ada produser menawarkan saya jadi presenter Astungkara dari satu program akhirnya punya beberpa program dan sampai saat ini masih terus belajar,  intinya saya selalu belajar sampai saat ini.

Agung Mia :

Saat ini saya lagi kuliah di Belanda, jadi selama 1 tahun break dari pekerjaan sebagai Presenter di Bali TV. Kalau saya ingat-ingat, pengalaman yang berkesan dan bikin bisa ngomong lancar di kamera ada 2: selalu siap update wawasan baru dan terbuka menerima masukan orang lain. Selalu siap dengan wawasan baru artinya sebagai pembawa acara, sangat penting untuk tahu topik-topik terkini yang menarik. Misalnya saat saya jadi presenter acara dialog, saya gak pernah tau nih nanti narasumber akan jawab apa dan mengarahkan dialog ini ke topik apa. Kalau wawasan saya tidak update, saya jadi gak bisa nantinya menanggapi apa yang dijawab narasumber, dan jadi keliatan gak lancar di kamera. Selain itu juga saran saya adalah selalu terbuka untuk menerima masukan. Jadi, saya senang kalau mendapat saran-saran dari produser, cameraman, dan crew lainnya sebagai bagian dari proses belajar yang lebih baik lagi. Untuk pengalaman terkait hal ini, dulu saya pernah jadi pembawa acara dialog dengan Kementerian Perdagangan. Saat itu topik dan pertanyaan sudah ditentukan. Tetapi ternyata para narasumber mengarahkan dialog ke hal-hal yang berkaitan dengan banyak istilah-istilah ekonomi yang tidak saya mengerti (karena bukan anak ekonomi hehehe). Tapi untungnya saya sudah siap sebelumnya, bukan hanya baca tentang topik dialog tapi juga tentang berita-berita terkini. Jadi untung deh saya bisa tetap lancar ngomong depan kamera

Clara Listya :

Pengalaman saat public speaking yang sangat berkesan dari saya adalah saat SMP. Jadisaya pertama kali ikut lomba pidato bahasa Inggris pertama kali dalam hidup. Ditengah pidato saya lupa dan saking nervous nya jadi pingsan di atas panggung. Setelah itu saya belajar lebih keras. Berlatih di depan cermin. Pada lomba berikutnya akhirnya saya bisa meraih juara 1 lomba pidato SMP se kabupaten Badung. Setelah itu makin banyak belajar lagi tentang public speaking akhirnya bisa dipercaya sebagai pembicara dan narasumber diberbagai tempat.

Q : Bagaimana cara mengatasi grogi sebelum tampil selain sering latihan didepan cermin?

Cakra Manuaba :

Yang saya lakukan selain berlatih di depan cermin yaitu dengan melatih fokus, ketika kita akan tampil tentu sudah melakukan persiapan dengan baik, rasa percaya diri kita memang akan meningkat, tapi bukan berarti menjamin 100% bahwa grogi itu hilang sama sekali.

Karena terkadang saat kita sudah di ruangan presentasi, ketika semua audiens sudah hadir, runtutan acara atau kegiatan sudah dibuka, tiba-tiba rasa grogi muncul dan itu sangat wajar dan bisa terjadi pada siapa saja. Ibgat grogi akan hadir persekian detik dengan fokus ke presentasi kita bisa melewatinya. Termasuk sayapun pernah mengalami grogi, umumnya grogi terjadi karena pikiran-pikiran negatif yang ada di dalam pikiran kita. Seperti khawatir melakukan kesalahan, takut ide atau pesan yang disampaikan tidak diterima, dan lain-lain.

Jika Anda mengalami hal tersebut atau merasakan hal tersebut, maka segera alihkan pikiran Anda ke hal yang positif. Pikirkan Anda akan sukses membawakan presentasi Anda, yakini itu.  Pikirkan audiens akan mengepresiasikan ide atau pesan yang Anda sampaikan. Bahkan kalau misalnya sebelum Anda tampil ada seseorang yang terlebih dulu bicara, misalnya moderator atau atau sambutan panitia atau siapun, dari pada Anda memikirkan hal-hal yang tidak perlu, maka akan lebih baik jika Anda mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh moderator atau siapapun yang bicara sebelum Anda. Ini akan baik untuk Anda, akan membuat Anda lupa dengan kekhawatiran yang sebelumnya Anda pikirkan. Jadi harus tetap latih fokus kita ya sebelim tampil.

Q : Saya sering kali mendengar jika pembukaan saat public speaking paling menentukan keseluruhan penyampaian kita. Bahkan beberapa orang ada yang mengatakan kalau 3 menit awal lah yang menentukan penampilan kita dapat dikatakan berhasil atau tidak. Berdasarkan pengalaman kakak, apakah hal tersebut memang relevan? (Khususnya saat presentasi).

Cakra Manuaba :

Menurut saya sangat relevan, kalau pembukaan saat public speaking paling menentukan keseluruhan penyampaian kita dimana kita ambil saja perumpamaan ketika kita menaiki pesawat. Dalam perjalanan di pesawat yang sangat diperhatikan pilot, awak kabin, dan penumpang adalah saat take off dan landing, dan ini merupakan titik-titik rawan dalam penerbangan. Begitu juga menjadi seorang public speaker,  saat pembukaan (take off) tidak mulus maka sangat berpengaruh dengan materi yang dibawakan hingga akhir, entah tidak menarik, penguasaan materi kurang, suara kurang jelas, nervous dan banyak lagi faktor lainnya yang tanpa disadari akan terjadi di atas panggung, lalu dampaknya bagaimana? hadirin tidak lagi menaruh perhatian pada pembicara dan berujung pada tidak tersalurkannya maksud yang ingin disampaikan oleh pembicara. oleh karenanya awal (take off) dan akhir (landing) dari presentasi harus lancar dan semenarik mungkin serta sangat berpengaruh dengan keberhasilan suatu penampilan.

Agung Mia :

Apakah 3 menit pertama masih relevan? Menurut saya masih. Tapi, gak hanya 3 menit pertama yang disiapkan terus sisanya ngawur ya. Jadi 3 menit pertama ya sama dengan kesan pertama kita bertemu orang lain. Kalau 3 menit pertama kita bisa menarik perhatian orang, menit-menit berikutnya jadi lebih gampang, Saya ingat waktu SMP pernah jadi MC dan guru saya memberi saran saat itu untuk memberi power yang cukup baik saat mengucapkan “Om Swastyastu” di awal pembukaan MC. Beliau berpesan kalau kata-kata awal kita ucapkan dengan lemes, selanjutnya secara gak sadar kita akan makin lemes dan gak bersemangat. Jadi pembukaan presentasi harus menarik dan bersemangat. Tapi ingat ya, gak hanya 3 menit pertama aja yang penting, keseluruhan presentasi / penampilan juga penting.

Clara Listya :

Saya sepakat dengan pendapat tersebut. Memang kita sebisa mungkin membuat ‘hook’ di awal sehingga orang-orang jadi tertarik untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh pembicara. ‘Hook’ ini bisa macam-macam misalnya membuat analogi, sebuah fakta, bahkan games atau tebak-tebakan.

Q : Apa saja tips-tips untuk mempermudah meringkas materi yang akan dibawakan?

Agung Mia :

Tips meringkas materi yang dibawa, menurut saya adalah dengan membuat outline. Outline ini seperti daftar isi kalau kita buat paper / makalah. Jadi kita bisa sampaikan sedikit-sedikit sesuai dengan inti-inti dari setiap bagian dan tidak ada bagian yang terlewat. Cara untuk ngetes apakah ringkasan itu sudah efektif adalah dengan membandingkan kalau kamu hanya baca ringkasan itu tanpa baca keseluruhan materi, kira-kira orang lain ngerti tidak ya. Kalau tidak berarti ringkasannya harus diperbaiki lagi..

Q: Bagaimana tips untuk meningkatkan public speaking yang masih kurang?

Agung Mia :

Tips meningkatkan public speaking yang paling ampuh menurut saya adalah latihan dengan merekam video diri sendiri. Jadi, kalau kalian mau presentasi, jadi MC, atau pidato, dll kalian coba dulu latihan di rumah. Nah, kalian bikin jadwal, sehari berapa kali latihan. Saat latihan presentasi, rekam diri sendiri dan bandingkan setiap video. Menonton diri sendiri itu menurut saya latihan yang baik untuk mengkritik penampilan sendiri dan akhirnya bisa memperbaiki kekurangan kita. Pas nonton rekaman itu jadi kita bisa lihat wah ini kurang itu kurang. Jangan dihapus videonya, Rekam lagi dan koreksi lagi, sampai lama-lama kita bisa lihat peningkatan kemampuan kita.

Q: Bagaimana cara kakak belajar bahasa Inggris sampai menjadi duta bahasa ? Dan apa saja tipsnya?

Clara Listya :

Saya belajar bahasa Inggris sejak dr SD dan ikut beberapa les. Karena memang suka dengan bahasa Inggris jadi mengalir aja. Tekun baca kata-kata dalam bahasa Inggris di papan iklan, buku, majalah bahkan film. Lama kelamaan kosa kata bahasa Inggris bertambah jadi akhirnya bisa berucap dalam bahasa Inggris..

Q: Bagaimana cara kakak membagi waktu sewaktu kuliah dengan menjadi duta bahasa?

Clara Listya :

Ini salah satu kegunaan dari belajar manajemen waktu. Kita harus bisa memprioritaskan yang prioritas tanpa mengorbankan sesuatu yang seharusnya kita lakukan. Misalnya saat duta bahasa itu saya masih skripsian. Tapi saya yakin bahwa kedua hal tersebut sama pentingnya. Jadi saya jalani aja dengan baik dan hati hati. Untungnya keduanya bisa berjalan dengan baik tanpa ada yang dikorbankan. Intinya kita harus yakin sama diri sendiri jika sudah diberi amanah itu artinya kita mampu menyelesaikannya

Q: Kakak-kakak pernah atau tidak pada saat menjadi pewara, ada hal yang tiba-tiba diubah atau diberitahu mendadak oleh panitia, dan mereka memberitahu secara tergesa-gesa? otomatis jika seperti itu, kita langsung panik. Nah jika Kakak pernah, bagaimana cara Kakak-kakak menanggapi atau menghadapi hal seperti itu??

Cakra Manuaba :

Saya pernah mengalami hal seperti itu dan  biasa terjadi disetiap event, karena kita sebagai pengisi acara kita bertugas mengikuti apa yang diminta oleh penitia (pemilik acara) ingat kita datang ke dalam suatu acara bertugas memastikan acara berjalan dengan lancar sikap profesional harus kita lakukan, tarik nafas dan tetaplah tenang gunakan daya imajinasi kita untuk meneruskan acara aesuai dengan perubahan yang diminta karena ingat saat menjadi pembawa acara kita sudah menguasi materi dan audience yang kita hadapi.

Agung Mia :

Iya pernah, waktu itu aku live report. Jadi harusnya aku live report 5 menit terus ditambah jadi 15 menit dan pemberitahuannya saat aku lagi ngomong dikasi clue dari produserku. Aku panik saat itu karena hanya nyiapin materi ngomong 5 menit. Caranya adalah aku siasati dengan mengamati keadaan di sekitarku dan jadiin itu sebagai materi live reportnya.

 Q:  Bagaimana cara yang tepat untuk melakukan preparation sebelum tampil?

Cakra Manuaba :

Cara yang tepat untuk melakukan preparation sebelum tampil yang saya lakukan adalah berlatih untuk menguasi materi, mempersiapakn materi slide yang keren dan berdoa untuk kelanacaran acara nanti.

Agung Mia :

Cara melakukan preparation sebelum tampil, menurut saya ada 4: siapkan materi, siapkan penampilan (pakaian), siapkan waktu, dan berdoa. Siapkan materi tentu saja poin yang sangat penting agar saat tampil kita tau mau ngomong apa nih nanti. Dengan materi yang sudah disiapkan kita jadi merasa sudah menguasai topik yang akan dibicarakan. Kedua, siapkan penampilan atau pakaian. Ini juga menurut saya penting. Artinya gak mesti beli baju baru ya hehehe, tapi lebih ke persiapan penampilan yang akan menunjang saat tampil. Contohnya, jangan sampai H-1 belum tau mau pakai baju apa, atau bajunya sesuai dengan tema atau tidak, dll. Menurut saya, penampilan mempengaruhi kepercayaan diri, apalagi saat awal-awal kita belajar public speaking. Pastikan pakaian yang kita pakai nyaman dan kita merasa senang dengan penampilan kita hari itu. Kalau tidak, walaupun materi sudah siap tapi gak PD dengan penampilan, bisa jadi mood kita terganggu dan penampilan jadi gak maksimal.

Q: Bagaimana cara mengatasi gemetar saat berbicara didepan umum?

Cakra Manuaba :

Cara mengatasi gemetar saat ngomong didepan umum menurut saya hal tersebut biasa ternjadi jadi solusi yang dapat saya berikan kita harus terbiasa untuk tampil di depan umum, karena hal tersebut adalah masah kebiasan dan waktu tentu saja diimbangi dengan rasa percaya diri dan latihan sebelumnya.

Agung Mia :

Cara mengatasi gemetar yang gampang menurut saya adalah saat tampil, carilah wajah-wajah friendly atau satu titik focus yang membuat kita nyaman. Misalnya, kalau di depan banyak orang, kita bisa lihat ekspresi-ekspresi yang tegang, kaku, dan galak, tapi ada juga orang-orang yang senyum dengerin kita. Kalau kita fokus ke wajah-wajah friendly ini, rasa gemetar lama-lama akan berkurang bahkan hilang karena kita akan merasa bahwa ada loh orang yang excited dengerin apa yang kita katakan.

Q: Apa saja tantangan, hambatan, dan suka duka dalam menjalani pekerjaan di bidang public speaking? Bagaimana cara menangani situasi tersebut dan langkah-langkah apa yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut?

Cakra Manuaba :

tantangan, hambatan, dan suka duka dalam menjalani pekerjaan di bidang public speaking  yaitu kalau tantangan memastikan acara berjalan dengan lancar dan sukses tentu saja itu merupakan tanggung jawab yang besar untuk kita. hambatannya adalah terkadang terkendala oleh waktu acara yang bersamaan ditempat satu dan tempat yang lain. Kalau saya merasa sangat suka di bidang public spekaing karena sesuai dnegan passion saya, setiap acara adalah tanggungjawab dan kalau diibaratkan acara canvas dan kita yang melukisanya, tentu saja kita memilki peranan untuk membuatnya menjadi sebuah acara yang indah dan berkesan

Agung Mia :

Satu tantangan dalam public speaking adalah unpredictable moment, atau saat-saat tertentu yang tidak kita prediksi. Contohnya, saya pernah presentasi dan sudah saya bilang ke panitia tolong siapkan speaker karena saya akan menampilkan beberapa. Video. Saya sudah menyiapkan 5 video menarik nih, tapi ternyata panitia tidak siap atau speaker yang ada rusak, jadi saya harus potong bagian itu dalam presentasi padahal itu sebenarnya menarik. Momen lain misalnya adalah ketika saya jadi presenter ada gangguan teknis yang menyebabkan saya gak tau kapan waktu iklan dan kapan menerima telepon masuk (saat acara dialog live). Hal-hal seperti ini bisa mengganggu konsentrasi dan bikin kita panik sehingga mengganggu penampilan kita. Tantangan lainnya adalah belajar menerima masukan orang lain. Ada saat dimana kita merasa sudah bagus atau sudah maksimal, tetapi masih mendapat kritik. Menurut saya itu adalah hal yang wajar, karena kita semua selalu dalam proses belajar menjadi yang lebih baik lagi. Jadi kritik dan saran harus ditanggapi dengan positif

Q: Bagaimana cara membangkitkan rasa percaya diri?

Cakra Manuaba :

Cara membangkitkan rasa percaya diri yang saya lakukan adalah dengan selalu berdoa, tarik nafas pengang dada (cari arah jantung) fokus katan pada hati hai jiwa haei ini saya akan bertugas, saya pasti bisa memberikan yang terbaik, semua pasti akan berjalan dengan baik lalu tersenyum dan tarik nafas dan hembuskan. Biasanya hal yersebut sangat efektif karena kita berbicara pada hati kita.

Q: Bagaimana caranya menjadi pembicara publik yang baik?

Cakra Manuaba :

Kalau menurut saya caranya menjadi pembicara publik yang baik antara lain:

  • memiliki etika dan personality yang ramah + menyenangkan
  • mau menerima kritikan masukan dan saran dari siapapun
  • terus belajar dan upgrade ilmu untuk menjadi lebih baik
  • tepat waktu dan mempersipkan materi dengan baik
  • selalu berdoa dan bersyukur

Q: Bagaimana sikap dan postur tubuh serta wajah agar terlihat santai?

Agung Mia :

Untuk sikap dan postur, itu tergantung dengan konteks acara. Kalau kita presentasi dan acaranya semiformal, kita bisa jalan-jalan sedikit dan berinteraksi dengan audience, sehingga suasana lebih akrab. Tapi kalau acara formal kita harus terlihat professional dan tidak bisa bergerak-gerak, kita harus bisa menampilkan ekspresi yang menunjukkan bahwa kita santai dan gak tegang. Menurut saya, salah satu hal yang bikin seseorang keliatan gak santai adalah kalau dia terlalu banyak baca teks. Kalau kita jadi MC atau presentasi dengan membawa teks, itu wajar dan gak masalah. Tapi jangan sampai kita terlalu banyak lihat teks dibandingkan melihat audience. Terlalu banyak lihat teks menunjukkan bahwa kita kurang siap dan secara gak sadar postur kita juga akan dominan terpaku melihat teks dan nunduk terus-terusan.

Q: Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam public speaking?

Agung Mia :

Hal yang perlu diperhatikan dalam public speaking, selain apa yang sudah saya tulis di atas adalah belajar mengetahui dan menyadari secara realistis sejauh mana kemampuan diri kita. Kalau udah tau kita kurang di bagian intonasi, ya latihan lebih banyak di bagian itu. Kalau tau kita kalau ngomong selalu kecepetan, latihan ngomong lebih pelan. Keadaan dimana kita gak tau dan gak mau tau kemampuan diri sendiri membuat kita susah belajar. Tapi kalau kita udah tau level kemampuan kita dimana dan mau kita tingkatkan sampai level selanjutnya, itu bikin kita lebih mudah menentukan target. Jadi bisa bilang ke diri sendiri, sekarang aku belajar intonasi, sekarang belajar gerakan tangan, sekarang belajar ngomong lebih pelan, dll.

Q: Cara mempengaruhi khalayak untuk mengikuti apa yang kita katakan.?

Cakra Manuaba :

Cara mempengaruhi khalayak untuk mengikuti apa yang kita katakan menurut saya ini cukup sulit dilakukan karena setiap orang memiliki pemikiran dan prinsip yang berbeda-beda, lalu hal yang harus kita lakukan agar orang lain percaya dan mengikuti apa yang kita kita katakan yaitu disampaikan fakta dan kenyataan yang ada. Hal ini membuat orang lain menjadi percaya dan tidak meragukan ucapan kita, ketika kita bisa mengambil kepercayaan maka dapat merubah pikiran orang untuk melakukan apa yang seperti yang kita inginkan.

Agung Mia :

Caranya dengan penyampaian yang menarik dan berusaha memposisikan diri melihat dari sudut pandang orang yang ingin kita cari perhatiannya/

Q: Apa ada tips untuk menjadikan diri digemari banyak orang?

Cakra Manuaba :

kalau ditanyakan tips untuk menjadikan diri digemari banyak orang menurut saya jika seseorang memiliki value atau nilai yang lebih dalam dirinya maka alan mendapatkan posisi yang lebih baik bahkan digemari banyak orang. Tentu saja ditunjang dengan etika yang baik dab ramah dan personality yang baik pada setiap orang. Jadilah contoh yang baik dan menginspirasi banyak orang dari value yang kita miliki.

Agung Mia :

Menurut saya yang terpenting jadi diri sendiri dan sering share hal-hal positif yang bisa jadi inspirasi untuk orang lain

Clara Listya :

Saya balik ya pertanyaanya: kenapa kamu ingin digemari banyak orang? Karena karya? Karena fisik? Sosok? Atau apa?

Kalau saya pribadi, saya tidak perlu dikenal banyak orang tapi cukup dengan melakukan hal baik kepada siapa saja setiap harinya lama lama kamu akan digemari orang. Hal seperti ini tidak perlu dicari. Kepopuleran hanya semu. Yang penting kita harus selalu melakukan yang terbaik yang kita bisa karena hidup cuma sekali.

Q: Bagaimana jika Ada kesalahan dalam mengucapkan kata ataupun kalimat terutama untuk pemula?

Agung Mia :

Kalau misalnya ada yang salah tidak apa kok, kan kita masih dalam proses belajar. Salah itu wajar, jadi tidak perlu down dan sedih. Justru harus lebih semangat lagi. Strateginya aku sebelum take ngobrol-ngobrol dulu sama owner tempat syuting dan produser jadi bisa nyiapin dulu apa aja yang harus disampaikan. Sehari sebelumnya produserku sudah info konsep acara dan tempatnya, jadi aku bisa baca-baca web dulu sebagai persiapan

Q: Bagaimana strategi agar tidak grogi saat mempresenterkan berita ataupun mempromosikan pariwisata dalam bahasa Inggris?

Agung Mia :

Strateginya aku sebelum take ngobrol-ngobrol dulu sama owner tempat syuting dan produser jadi bisa nyiapin dulu apa aja yang harus disampaikan. Sehari sebelumnya produserku sudah info konsep acara dan tempatnya, jadi aku bisa baca-baca web dulu sebagai persiapan

Cakra Manuaba :

Pertama kita harus belajar bahasa Inggris dulu karena seperti yang kita ketahui Bahasa Inggris di era 4.0 ini sangat penting. Alapagi kita menghadi persaingan global.

Q: Apakah profesi kakak sekarang ini sebagai public speaker merupakan impian kakak sejak dulu atau hal yang mengalir begitu saja?

Cakra Manuaba :

Sebetulnya tidak karena berawal dari modus PDKT sama pacar saya yang jadi istri sekarang. Tetapi setelah saya belajar saya semakin cinta sama dunia ini, terlebih terntanya dikemudian hari mengasilkan tidak hanya materi tetapi dapat membanggakan keluarga saya. Dulu saya  awalnya sesorang yang pemalu juga namun saya terus belajar diantaranya untuk menambah ilmu saya juga mengikuti kelas public speaking, dengan terus belajar dan menambah pengalaman kita akan berproses , dari proses kita belajar dan berkembang menajdi lebih baik dari sebelumnya..

Q:  Bagaimana sejarahnya bisa tertarik menjadi presenter trutama dalam bahasa Inggris?

Agung Mia :

Aku memang dari kecil suka ngomong dan tampil depan umum, jadi suka diminta untuk jadi MC acara-acara sekolah.Terus dulu pernah waktu SMP jadi presenter TVRI sebentar, pindah ke Dewata TV, pindah ke Alam TV, dan akhirnya ke Bali TV

Q:  Untuk menjadi presenter atupun MC apakah berbeda? Jika iya apa saja perbedaanya?

Agung Mia

Sebenarnya pada dasarnya menurutku sama, tinggal menyesuaikan sama konteksnya aja. Presenter dan MC bisa sama2 bawain acara formal dan non-formal.

Cakra Manuaba :

Untuk menjadi presenter dan MC sebenarnya tidak jauh berbeda. Sama sama saja untuk menyampaikan informasikan tersmpakan kepada audience.