Sharing Session Storytelling #4 “Karir Di Sektor Pariwisata”
Q : Apa posisi pekerjaan kakak sekarang dan tugas-tugasnya meliputi bidang apa saja?
Diah :
Pekerjaan saya saat ini sebagai Revenue Manager di Berry Amour Villa Batu Belig, villa ini menjadi bagian dari satu corporate Berry Group, kalau teman2 pernah dengar. Lingkup pekerjaan saya saat ini meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan revenue sebenarnya. Namun utamanya focus saya ada di room revenue. Saat ini tanggungjawab saya revolving around sales, baik offline maupun online dan juga marketing. Pada intinya saya bertanggungjawab terhadap occupancy hunian kamar dan juga revenue perusahaan tempat saya bekerja.
Ambar :
Posisi saya sekarang sebagai Villa Manager. Tugas – tugas meliputi : Berperan sebagai Guest Relation Officer, Front Office, Manage Staff (staffing, hiring, training, developing and counselling), Room Quality Control, Handling cash flow, Controlling semua department.
Q : Bagaimana menurut kakak tentang tempat kakak bekerja sekarang (hotel/villa)?
Diah :
Menurut saya tempat kerja itu sangat krusial, tidak hanya kita akan mengaplikasikan ilmu, dan kerja bukan hanya kayak satu fase hidup lainnya, yang inevitable gitu. Tempat kerja menurut saya adalah tempat belajar, jauh dari apa yang dipelajari di kampus, jauh dari apa yang dipelajari di sekolah, dan tempat kerja saya saat ini menyediakan hal hal tersebut. Saya diberi kesempatan untuk belajar, diberi kepercayaan untuk mengaplikasikan apa yang saya pelajari, diberi support apabila menemui permasalahan dan diajarkan solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Ambar :
Bagus untuk prospek kedepan ( berkarir dan akan banyak tantangan – tantangan baru ). Mungkin saya akan bertahan lama berkerja di perusahaan ini, karena saya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, suasana kerja yang sangat menyenangkan, didukung dengan owner yang mensupport dan memperlakukan karyawan sebagai partner kerja, dan sebagai tutor juga buat saya pribadi. Beruntung sekali kedua owner saya mempunyai basic hotelier / hospitality. Banyak sekali pengetahuan baru yang saya dapatkan dari Beliau.
Q : Apa suka duka bekerja di bidang pariwisata?
Ambar :
Kalau bicara suka duka, banyak sekali suka dukanya. Kita bahas untuk dukanya aja dulu: kita harus flexible time dan sering tidak pulang on time, sedikit susah kalau mau ambil libur khususnya apabila ada upacara agama, gaji / take home pay tergantung dari tingkat occupancy.
Suka nya: kita bisa belajar hal hal yang baru, contohnya bahasa, menambah pengetahuan baru khususnya dibidang kebudayaan, bertemu orang – orang baru yang dapat menambah teman dan koneksi ( siapa tahu akan berguna untuk kedepan ), bekerja dibidang pariwisata adalah bekerja sambil jalan – jalan ( tidak monoton ), kesempatan berkarir dan lapangan kerja lebih luas, dan masih banyak lagi. Boleh dibilang bekerja dibidang pariwisata adalah perpaduan antara seni dan pengetahuan.
Q : Bagaimana cara kakak menghadapi complain dari tamu?
Ambar :
Tetap tenang, dengarkan keluhan / komplain dari tamu tersebut, beritahu tamu kalau Anda mengerti apa yang dia maksud dan beritahu tamu kalau Anda akan segera memperbaiki atau mencari jalan keluar, kalau perlu tawarkan solusi. Saat staff anda melakukan perbaikan, ajak tamu tersebut untuk berbincang – bincang, tempatkan posisi anda bahwa anda berada dipihak dia, jangan pernah berargumen dengan tamu, selalu ucapkan terimakasih ada feedbacknya. Jangan lupa untuk follow up / menindak lanjuti..
Q : Apa skill yang harus kita miliki untuk persiapan terjun di dunia pariwisata?
Diah :
Sebenarnya tergantug dari scope pekerjaan yang kita inginkan. Saya sendiri bukan dari anak pariwisata, tidak paham dengan pariwisata secara mendalam (pariwisata di kampus yang saya pelajari lebih ke pariwisata secara politik). Pada intinya skill yang dimiliki pun harus disesuaikan dengan pekerjaan yang akan diambil. Dan, pekerjaan di bidang pariwisata, hotel utamanya, setelah saya terjun di dalamnya tidaklah sesederhana yang terlihat diluar. Apabila ingin menjadi housekeeping, harus tau jenis-jenis chemical yang digunakan, apabila ingin menjadi sales/ ecommerce harus paham mengenai pola pariwisata Bali, outbound inbound guests, sehingga bisa mengaplikasikan strategy yang tepat untuk menggrab market. Sangat bervariasi, dan seperti badan dengan banyak organ, di pariwisata, pun begitu. Uniknya, pariwisata adalah jenis industry yang holistic, melingkupi akomodasi, entertainment, leisure, cuisine, dll. Skill yang dibutuhkan? Tergantung dari industry mana dan di bagian mana kalian ingin untuk bekerja.
Q : Bagaimana menurut kakak tentang kemampuan anak muda Bali saat ini di bidang pariwisata? (Sesuai pengalaman di tempat kerja kakak)
Diah :
Bali dan anak mudanya sangat luar biasa berpotensi dan memiliki sumber daya yang tidak bisa dibandingkan dengan tempat lainnya. Seberapa pun pemerintah ingin mengemabangkan Bali lain, saya yakin kita akan selalu punya unique point of sales dari characteristic manusia Bali yang khas. Namun saya rasa, potensi itu tidak diimbangi dengan keinginan dan skill manajerial. Banyak teman saya yang puas berada di zona nyaman, di house keeping misalnya, tanpa punya ambisi belajar manajerial padahal kalau dia mau, house keeping manager posisinya banyak dibutuhkan di hotel2. Banyak yang sangat nyaman dengan pekerjaan operasionalnya, dan tidak mau belajar banyak mengenai system perusahaan, manajemen resources, padahal ini adalah bekal yang penting. Sekalipun kita menjalankan operasional seperti butler, guests service agent, pengetahuan manajerial itu penting. Sayang apabila top executive management kita justru diduduki bukan dari anak-anak muda Bali sendiri.
Q : Di usia yang masih muda, kakak sudah menempati jabatan yang crucial, kira-kira bagaimana koordinasinya dengan rekan kerja lain, terutama yang lebih senior baik dari segi usia dan pengalaman?
Diah :
Saya bersyukur sebenarnya karna lingkungan kerja saya sangat supportive, tidak ada perbedaan perlakuan baik dari segi umur, gender dan lainnya. Semuanya berdasarkan output dari pekerjaan yang kita lakukan. Agak sungkan pada awalnya untuk menegor atau mendelegasikan tugas kepada teman-teman yang lebih senior, tapi di lingkungan kerja saya bisa bilang cukup professional.. Dan ini juga berita baik buat teman-teman, perusahaan tempat saya bekerja sangat menilai tinggi milenial dan ide-ide kreatif anak-anak milenial. Saya rasa ditempat lain juga sudah demikian.
Ambar :
Baik, memang diawal awal pasti akan ada sedikit gap dengan senior khususnya karyawan yang sudah bekerja lebih lama. Sebagai manager kita harus bisa melakukan pendekatan, kita harus tahu personality dari masing2 team kita, dengan begitu kita tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. Dan kita juga harus terbuka untuk menerima saran dan masukan. Jalin komunikasi yang bagus, dan selalu libatkan mereka.
Q : Apa tantangannya pekerjaan bidang Sales? Saya dengar ada istilah kejar target, apakah benar? Kalau tidak sesuai target apakah ada sanksinya ?
Diah :
Tantangan di sales, yes, targetnya, yang bisa bikin galau for sure, kadang sampai tidak bisa tidur,. Kalau di tempat saya kerja penalty tidak ada, tapi ada reward kalau budget tercapai.
Yang terpenting adalah analisa pasar menurut saya. Di setiap meeting, board director dan manajemen pasti akan mendiskusikan kalau semisal tidak sampe budget dan target. Tapi diskusi itu positif kok, ke arah yang baik yang bisa diperbaiki.
Q : Bagaimana pengalaman kakak ketika awal terjun di bidang pariwisata?
Diah :
Saya mengalami quarter life crisis kalau orang bilang, korban dari kurang realnya pendidikan Indonesia untuk menyiapkan kita di dunia sebenarnya. Saya tidak tau saya ingin menjadi apa ketika lulus di Hubungan Internasional. Karna keterbatasan, saya tidak bisa meninggalkan Bali, singkat cerita bingung mau bekerja apa. Lalu, kakak saya memberikan insight, bahwa industri paling berkembang di dunia saat ini adalah pariwisata. Bahkan negara paling terttutup sekalipun sedang berusaha untuk mengembangkanya. Salah satu cara belajar ilmu pariwisata secara holistic adalah dari menjualnya, saya selalu membayangkan bahwa villa tempat saya bekerja adalah miniature dari suatu objek pariwisata yang harus saya pasarkan. Awalnya sulit, namun lama kelamaan terbiasa, dan justru belajar sangat banyak
Ambar :
Awalnya tidaklah mudah, karena harus belajar lagi sesuai dengan standart operasional prosedur perusahaan tersebut, banyak hal hal yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita pelajari pada saat di bangku sekolah. Banyak antara teori dan praktek yang nyatanya tidak sama.
Q : Kakak sudah menjadi manager di usia muda, apa rahasianya Kak?
Diah :
Sampai saat ini saya merasa belum pantas, apa rahasianya? Saya juga tidak tahu. Namun apabila kita mulai menjiwai pekerjaan yang kita lakukan, apabila kita mulai menyukainya bukan sebagai beban kerja tapi suatu tantangan, suatu hal yang menyenangkan, saya rasa pekerjaan yang kita lakukan pun akan maksimal dan hasil tidak akan pernah mengkhianati proses.
Ambar :
Rahasianya jangan pernah takut untuk mencoba sesuatu yang baru, konsisten, berdedikasi, jadilah dirimu sendiri ( Anda harus tahu pekerjaan apa yang Anda sukai dan Anda ingin jadi apa? ) tetap focus dengan cita – cita ( your goal ). Akan lebih bagus jika Anda mempunyai boss / atasan / manager yang dapat mengcoaching Anda. Carilah lingkungan kerja yang dapat mengembangkan pengetahuan dan karir anda.
Q : Bagaimana prospek kerja pariwisata 5-10 tahun mendatang menurut kakak?
Diah :
Saya bicara sebagai pelaku industry yang terjun secara langsung memantau pergerakan pasar ya. Dilihat dari tourists arrival, kedatangan turis mancanegara ke Bali memang selalu spektakuler dari tahun ke tahun. Namun, diskusi saya dengan berbagai perusahaan travel agency international, kekhawatirannya selalu sama, negara Asia Tenggara lainnya saat ini sedang gila-gilanya mengembangkan kualitas pariwisata mereka. Thailand misalnya, infrastruktur pariwisatanya lebih komprehensif dari kita, mereka benar2 fokus dan targetnya bukan hanya jumlah kedatangan turis ke neagara tersebut namun bagaimana agar kualitas pariwisata yang mereka punya bisa sustainable (berkelanjutan). Persaingan akan banyak sekali, negara-negara seperti Vietnam, Laos, mulai mengambangkan apa yang mereka punya juga. Negara-negara ini adalah competitor langsung Bali. Kedepannya akan sedikit menakutkan, persaingan akan lebih intense dari yang kita miliki sekarang, namun saya yakin, Bali punya hal yang sangat unik yang tidak bisa dimiliki dimanapun. Orang-orangnya, budayanya yang bisa dipadukan dengan modernitas saat ini. Akan ada banyak hal yang harus kita tingkatkan yang tidak hanya urusan pemerintah. Keamanan, kenyamanan, keramahan manusia Bali ini yang perlu kita jaga. Akan sangat kompetitif, tapi saya optimis Bali akan tetap bisa bersaing.
Q : Apakah yang bukan jurusan pariwisata bisa sukses di dunia pariwisata? Bagaimana pengalaman kakak? Apakah ada kesulitan menyesuaikan dengan pekerjaan di dunia pariwisata?
Diah :
Penuh dengan tantangan pada awalnya. Diremehkan tentu. Saya meninggalkan arena zona nyaman saya dari kampus dan masuk ke industri yang benar-benar asing. Tapi lama kelamaan polanya terbaca, saya hanya perlu bertahan dan belajar. Banyak dari kita mungkin yang lulus dari kampus dengan predikat cum laude dan merasa paling pintar dan bisa bekerja dimana pun dan akan menjadi paling oke dimanapun. Tapi dunia itu lebih besar dari kampus/ sekolah dimana kita belajar. Dan seperti apapun kita di sekolah tidak merefleksikan posisi kita di tempat kerja. Itu kenapa kampus sekarang lebih fokus kepada soft skill, tidak melulu hard skill. Saya butuh paling tidak satu tahun untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan saya tekuni saat ini. Lama? Betul. Kuat? Nyaris tidak. Dari hanya duduk di kampus mendengarkan dosen berbicara, saya diminta untuk menganalisa perubahan prilaku pasar, diminta untuk analisa kenapa hotel tempat saya bekerja kehilangan pasar Eropa, apa karna kurang pemasaran di benua tersebut? Atau karna memang pasar tersebut sedang turun? Di tiap meeting saya diharapkan tau jawaban dari pertanyaan yang saya tidak pernah belajar di kampus sebelumnya. Saya yang tidak paham ttg villa sama sekali, diharapkan mengerti kenapa angka turun, mengapa harga yang saya jual di seluruh online platform itu adalah angka itu to be exact, hitung-hitungannya dapat darimana dan segala macam hal lainnya. Tanpa atasan yang mengayomi dan memberikan pengetahuan, saya tidak mungkin bisa melakukannya. Tanpa bimbingan dari senior dari teman kerja, saya tidak mungkin bisa mengetahui yang saya ketahui saat ini..
Q : Menurut kakak, adakah pandangan orang yang keliru tentang karir di bidang pariwisata Bali selama ini? Bagaimana semestinya?
Ambar :
Kalau dulu orang beranggapan bahwa berkarir dibidang pariwisata harus lulusan sekolah pariwisata atau perhotelan dan bakalan mentok disitu situ aja. Di bidang pariwisata segala ilmu terapan bisa diaplikasikan ( accounting, bahasa dan sastra (asing), listrik & teknik, IT dll ) jadi tidak hanya identik dengan cook, housekeeper, reception, server dll. Untuk jenjang karir sangat terbuka lebar, dimana banyak sekali bisnis akomodasi / hotel / villa / homestay / restaurant yang baru dibuka dan sedang dibangun. Jadi berkarir dibidang pariwisata terbuka lebar untuk semua , sesuai dengan skill / kompetensi masing – masing.
Q : Bagaimana tips mencari pekerjaan di bidang pariwisata? Adakah website khusus / job fair yang kakak sarankan?
Nova :
Perbanyaklah teman yang bekerja dibidang pariwisata, karena rekomendasi dari pihak internal dapat dijadikan bahan pertimbangan, carilah perusahaan dengan reputasi bagus ( memperhatikan kesejahteraan karyawan dan ada pengembangan karir ), terima tawaran pekerjaan meskipun dengan status karyawan DW ( untuk permulaan )
Untuk website : LinkedIn, HHRMA, Indeed, Group FB
Q : Seperti yang sudah kakak sampaikan sebelumnya kalau di sekolah/kampus tidak sama dengan dunia kerja. Apakahkita yang masih mahasiswa sebaiknya harus bagaimana kak? Apa perlu belajar dengan kerja part time supaya tidak kaget saat lulus nanti? Apakah kakak ada pengalaman kerja selama kuliah?
Diah :
Tentu perlu, sebenarnya kalau ikut organisasi kampus pun sudah sangat membantu meningkatkan skill loh. Jadi teman-teman ikut BEM jadi panitia di acara kampus, belajar presentasi proposal event, atau hal-hal berkaitan dengan soft skill dikampus sudah sangat membantu. Terlebih lagi kalau bisa part time, diluar kampus. Sebenarnya oke banget. Cuma, kalau mau memaksimalkan kegiatan yang ada di kampus, itu pun sudah sangat oke. Kalau pengalaman kerja pada saat kuliah, saya sempat part time bermacam-macam pekerjaan sewaktu kuliah, membantu juga untuk persiapan dunia kerja, karna yang dihadapi pun berbeda dengan kampus
Q : apakah benar kalau kerja di bidang pariwisata kita dituntut untuk berpindah-pindah dari 1 hotel/villa ke tempat lainnya? Apakah sebaiknya kita bertahan lama di tempat kerja A atau justru sebaiknya terus berpindah ke posisi / tempat baru??
Ambar :
Semakin banyak pengalaman akan semakin bagus. Tergantung dimana tempat kita bekerja. Kalau saya memang tidak pernah bekerja di hotel chain / big corporate, jadi jika ada tawaran pekerjaan yang menantang dengan gaji yang bagus saya akan ambil. Apabila Adik-adik bekerja di Chain Hotel seperti Hilton, Starwood, Accor akan lebih bagus jika adik adik tetap bekerja pada corporate tersebut dan jika ada tawaran untuk pindah dengan mendapatkan promosi jabatan akan lebih bagus…selain itu adik adik bisa minta transfer ke cabang cabang hotel yang ada diseluruh dunia. Good opportunity
Q : Apakah bisa ceritakan lebih detail tentang pengalaman kakak bekerja sambil jalan-jalan yang kakak sebutkan di awal tadi? Satu lagi yang kakak sebutkan kalau harus flexible dari segi waktu, pengalaman kakak gimana? Apakah jadwal kerja sering berubah-ubah??
Ambar :
Astungkara…saya pernah diberi kesempatan untuk bekerja dan jalan jalan baik domestik maupun internasional. Singapore, London, USA dan itupun semua ditanggung perusahaan ( kecuali USA ). Untuk flexible time, sebagai orang hospitality untuk jam kerja dan hari libur sering berubah ubah tergantung dengan seberapa hecticnya..misal banyak aktifitas check in dan check out, ada event event tertentu dll
Q : Apakah saat awal kakak masuk kerja, ada training khusus yg diikuti? Berapa lama dan seperti apa prosesnya?
Diah :
Yes pastinya ada, sebenarnya yang saya masuki jabatannya bukan entry level position, jadi diharapkan memang sudah punya background khusus. Namun biasanya di hospitality akan ada masa 3 bulan probation. Di dalamnya mencakup training baik mengenai perusahaan di dalamnya atau pun scope pekerjaan yang akan kita jalani. Jadi jangan khawatir.
Ambar :
Yang disampaikan oleh Kak Diah memang benar. Selain itu, Human Resources Dept, juga mempunya program training and developing. Biasanya diawal awal kamu kerja, kamu tidak akan dilepas sendirian, dan kamu juga akan dibekali dengan sesi orientasi. Jadi tidak usah takut dan khawatir, bakalan jadi momen momen yang menyenangkan.
Q : Apa saja department-departemen yang ada di hotel/villa kakak sekarang? Kira-kira posisi apa saja yang terbuka untuk fresh graduate?
Diah :
Untuk di tempat saya ada Housekeeping, Front Office, F&B, Security, Sales and Marketing semuanya terbuka kok untuk entry level. Hanya saja memang kalau kasusnya seperti saya yang sebrang jurusan, adaptasinya akan lebih sulit. Tapi training dan upaya perushaaan memperlengkapi kita juga sangat oke. Kita harus ikut kelas tentang perushaan itu sebelumnya, kalau ditempat saya, akan diundang banyak pembicara yg berbicara mengenai revenue sales dan marketing, ada diskusi bersama teman-teman se-corporate juga.
Ambar :
Untuk Dept yang ada di hotel saya : F&B, Housekeeping itu yang terbuka untuk fresh graduate (saat ini)
Q : Bagaimana sistem perekrutan di hotel? Saya sempat melamar di hotel lewat job street, kirim via email, dll. Namun belum pernah mendapatkan respon utk tes atau pun wawancara.
Diah :
Prosesnya sebenarnya sama dengan perusahaan lainnya, kita ada namanya HRRMA mungkin bisa di cek lowongan pekerjaan disana. Kalau di tempat saya prosesnya akan ke HRD terlebih dahulu nantinya HRD akan menyorting semua lamaran yang masuk, lalu kemudian dipanggil untuk interview dengan Dept Head dan GM dan yang terakhir interview dengan Director untuk jabatan yang seperti akunting, sales, dll. Betul, yang diutamakan sebenarnya yg sudah memiliki pengalaman dan relevansinya dengan pekerjaan yang akan diambil. Lalu gmn kalau belum punya pengalaman sama sekali? Saya juga begitu dulu, saran saya, sertakan juga portfolio atau alasan mengapa sekalipun kita belum punya pengalaman komprehensif pasti bisa dengan perkejaan yang diberikan. Misalkan akunting, bisa jelaskan prestasi-prestasi yang kamu dapat, piagam-piagam di sekolah juga bisa jadi penunjang. Buat semenarik mungkin sehingga bisa dapat kesempatan untuk interview, jangan malu untuk start small, di perusahaan kecil terlebih dahulu untuk pengalaman, setelah setahun dua tahun, kesempatan lebih baik akan lebih terbuka pastinya.
Ambar :
Sistem perekrutan disetiap hotel tidak selalu sama. Disini saya akan berbagi info sesuai dengan pengalaman yang saya miliki. Ada beberapa step yang harus kita lakukan pada saat akan merekrut. Biasanya kita akan mensortir terlebih dahulu sesuai dengan kualifikasi yang kita cari, dari beberapa pelamar akan dipilih yang paling mendekati dengan kualifikasi tersebut, salah satunya pengalaman, referensi.
Q : Apa sekiranya requirements yang biasanya diharapkan oleh pihak hotel ke pihak pelamar? Karena yang pertama kali dilihat pasti dari CV
Diah :
Seperti diatas tadi, biasanya yang utama adalah relevansi dengan pekerjaan yang akan di ambil, baik secara studi maupun history pekerjaan. Kalau belum ada, biasanya akan dilihat dari prestasi, dan juga pengalaman di kampus. Akutansi pun sangat dibutuhkan di hotel, jenjang karirnya bagus banget bisa sampai Director of Finance. Kalau mau ditekuni, di hotel dan resort di Bali ini, banyak sekali akunting yang sukses. Pertanyaannya maukah mulai dari bawah? di perusahaan yang tidak sebesar international atau national chain, upaya tidak akan mengkhianati hasil kok, mulai dari bawah, start small, aim big.
Ambar :
Requirements biasanya apakah pengalaman anda sebelumnya sudah sesuai dengan posisi yang anda apply?? Karena untuk back office tidak lah sebanyak seperti di HK, FB atau FO, jadi mereka lebih menyukai calon calon yang sudah berpengalaman.